Makhluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan. Suatu zat dikatakan polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Misalnya bakteri pada sampah dan kotoran, logam merkuri (Hg), dan pestisida.
Pada umumnya, pencemaran disebabkan oleh kegiatan manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Contoh kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran diantaranya bidang industri. Selain menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah adalah suatu benda atau zat yang mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.
A. Pencemaran Udara
Udara merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Udara sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bernapas. Oleh karena itu udara yang kita hirup hendaknya memiliki kualitas yang baik. Udara yang berkualitas baik adalah udara yang belum mengalami pencemaran. Cirinya adalah, tidak berbau, terasa segar dan ringan saat dihirup.
Pencemaran udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam atmosfer sehingga menurunkan kualitas dan fungsi udara. Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan 5 zat pencemar utama yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu.
Sumber Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Penyebab utama pencemaran udara adalah banyaknya gas buangan industri dan asap kendaraan bermotor. Oleh karena itu pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan daerah padat industri. Contoh gas buangan yang dapat mencemari udara misalnya CO2 hasil pembakaran, SO, CFC, CO, dan asap rokok.
Semakin sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan kalau di pedesaaan juga dapat terjadi pencermaran udara, karena pencemaran udara dapat terjadi di mana-mana.
Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik dan asap kendaraan
Di samping kegiatan industri dan transportasi sumber pencemaran juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam seperti kebakaran hutan, gas alam beracun dan gunung meletus. Asap vulkanik hasil dari aktivitas gunung berapi menebarkan partikel-partikel debu ke udara. Contoh kegiatan alam yang dapat menyebabkan pencemaran udara.
Polusi udara disebabkan oleh Asap vulkanik dan kebakaran Hutan.
Dampak Pencemaran Udara
Pentingnya peran udara bagi kehidupan membuat kita harus menjaganya agar udara kita tidak tercemar. Pencemaran udara bisa berdampak pada kelangsungan hidup di ekosistem kita. Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro atau lokal, pencemaran berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, ketika udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) terhirup seseorang maka akan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, akibatnya tubuh menjadi lemas. Bila hal tersebut berlangsung lama dapat menyebabkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro misalnya fenomena hujan asam, efek rumah kaca, dan penipisan lapisan ozon.
Hujan asam ditandai dengan naiknya derajat keasaman air hujan sampai melebihi normal. Meningkatnya kadar asam pada air hujan disebabkan oleh gas pencemar seperti SO2 dan NO2 yang terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor. Ketika gas tersebut bereaksi dengan air hujan maka akan terbentuklah asam sehingga menurunkan pH air hujan. Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asamnya semakin tinggi. Jika asam terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah apa yang disebut hujan asam.
Hujan asam dapat menimbulkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Selain itu hujan asam juga mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan.
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu di permukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub Utara dan Selatan sehingga voume air laut meningkat, perubahan iklim yang semakin ekstrim, dan perubahan siklus hidup flora dan fauna.
Kerusakan Hutan Di Polandia Akibat Dari Hujan Asam dan Es di Kutub mencair
Lapisan ozon adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi, banyak dijumpai di lapisan stratosfer. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi sinar Ultra Violet yang dipancarkan matahari.
Lapisan ozon dapat mengalami kerusakan jika tercemar oleh gas CFC (chloro fluoro carbon). CFC berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin, dan proses pembuatan plastik atau karet busa. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon ditandai dengan menipisnya lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan radiasi cahaya matahari yang seharusnya tidak sampai di permukaan bumi jadi sampai di permukaan bumi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia seperti kanker kulit, kerusakan mata (katarak), gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian dan perkebunan.
Kanker kulit dan Kerusakan tanaman akibat sinar ultra violet
Cara Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran Udara
Mengingat penyebab pencemaran udara dan dampak yang ditimbulkannya, maka sudah seharusnya kita melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara yang terjadi. Tindakan ini dilakukan agar keberlangsungan kehidupan dimuka bumi ini dapat tetap terjaga. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak pencemaran udara misalnya:
- Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara
- Pabrik yang mengeluarkan asap harus membuat cerobong asap yang tinggi agar gas pencemar yang keluar ke lingkungan dapat berbaur dengan angin
- Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman
- Membuat jalur hijau berupa penanaman pohon di kota-kota besar sebagai paru-paru kota, agar CO2 dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis
- Memanfaatkan energi alternatif yang ramah lingkungan seperti biogas, energi surya, atau energi panas bumi.
- Mengurangi penggunaan minyak bumi dan bahan bakar fosil pada industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga untuk mengurangi jumlah limbah udara yang terlepas ke atmosfir
Air memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air bersih merupakan air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme. Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain (polutan) ke dalam perairan sehingga kualitas air menurun. Air yang telah tercemar mengakibatkan air tidak dapat dimanfaatkan dan menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Menurunnya kualitas air dapat kita dilihat berdasarkan pengamatan secara fisik, kimiawi,dan biologis. Secara fisik meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa, bau, dan warna air. Secara kimiawi berdasarkan kandungan zat kimia logam maupun non logam yang terlarut dan perubahan pH. Derajat keasaman (pH) air yang normal berkisar antara 6,5 – 7,5. Secara biologi berdasarkan pada keberadaan mikroorganisme di dalam air.
Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah hasil tambang. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah yang berbahaya dan beracun seperti merkuri atau raksa (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni).
Limbah industri dapat menyebabkan pencemaran air
Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini dapat burupa deterjen, sampah, dan kotoran manusia. Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga menjadi meningkat. Tidak heran jika pencemaran air yang terjadi pun semakin tinggi.
Aktivitas yang dapat menyebabkan pencemaran air
Kegiatan pertanian dapat menimbulkan pencemaran air terutama karena pengunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Senyawa – senyawa organik yang berasal dari pupuk atau pestisida langsung ataupun tidak langsung dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem dan juga kesehatan manusia itu sendiri.
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan contohnya adalah minyak. Pencemaran laut oleh minyak terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak.
Aktivitas lepas pantai
Dampak Pencemaran Air
Limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh pengurai membutuhkan banyak oksigen, akibatnya kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya berkurang. Ketika diuraikan, sampah organik akan melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang pesatnya pertumbuhan mikroorganisme seperti ganggang dan gulma air contohnya eceng gondok. Pertumbuhan mikroorganisme dan gulma air yang pesat tersebut dapat menutupi ekosistem air sehingga akan mengganggu penggunaaan air untuk bahan baku air minum, pembangkit tenaga listrik, irigasi, perikanan dan tempat wisata. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
Contoh eutrifiaksi
Penggunaan pestisida yang dihasilkan oleh limbah pertanian seperti DDT sulit diuraikan oleh mekroorganisme. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pelipat gandaan bahan pencemar pada organisme dari organisme tingkat rendah ke organisme tingkat tinggi dengan kadar polutan yang juga semakin tinggi. Dampak penggunaan pestisida seperti ini disebut biological magnification. Logam berat yang dihasilkan dari limbah industri sangat berbahaya bagi manusia. Jika logam berat seperti merkuri masuk kedalam tubuh manusia melalui hewan laut yang sudah tercemar dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan sistem saraf. Penyakit yang disebabkan karena penimbunan logam berat seperti ini disebut minamata.
Efek merkuri bagi kesehatan manusia
Limbah rumah tangga seperti kotoran dan sampah banyak mengandung bakteri dan virus yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu sampah dan kotoran juga dapat menurunkan kadar oksigen di dalam air. Hal ini terjadi karena sampah dan kotoran memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya.
Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, sungai yang tersumbat sampah tidak mampu menampung pertambahan jumlah air yang masuk. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.
Dampak air limbah kotoran bersama banjir
Tumpahan minyak yang berasal dari limbah pertambangan dapat merusak kehidupan di laut seperti burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu dan insang ikan dapat mengakibatkan kematian hewan-hewan tersebut.
Tumpahan minyak yang berasal dari limbah pertambangan
Cara Mencegah Pencemaran Air
Masalah pencemaran air dapat diatasi jika ada koordinasi yang baik antara penduduk dengan pemerintah. Kualitas hidup ditentukan oleh kualitas air, oleh karena itu kita semua wajib bertanggung jawab untuk menjaga kualitas air tetap layak bagi kehidupan kita. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air: Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL) Menggunakan pupuk buatan dan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan Tidak membuang sampah ke sungai Penyuluhan pembuangan limbah industri Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun
Contoh unit pengolahan limbah
C. Pencemaran Tanah
Pada umumnya, pencemaran tanah disebabkan oleh zat-zat kimia yang dibuang ke tanah secara langsung. Selain itu pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah-sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan, mislalnya plastik, kaca, dan bahan-bahan logam lainnya. Penggunaan pestisida secara berlebihan juga merupakan sumber terjadinya pencemaran tanah. Pada saat suatu zat bebahaya/beracun mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan dan mencemari air tanah. Air tanah yang telah tercemar dapat dilihat dari perubahan fisiknya misalnya berbau, berwarna dan berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak.
Sumber Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan. Limbah rumah tangga berupa senyawa anorganik merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Contohnya plastik, kaca, kaleng, dan deterjen. Limbah pertanian berasal dari penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida) dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida). Sedangkan limbah pertambangan diperoleh dari aktivitas penambangan bahan galian misalnya penambangan emas.
Pada pertambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme tanah, mengganggu kesehatan manusia.
Aktifitas pertambangan dan sampah yang berserakan
Dampak Pencemaran Tanah
Tercemarnya tanah oleh limbah dapat berdampak pada kesehatan manusia. Tanah yang mengandung sampah di atasnya akan menjadi tempat hidup berbagai bakteri penyebab penyakit. Zat kimia yang terkandung pada pestisida dan herbisida dapat menimbulkan penyakit kanker. Sedangkan merkuri (air raksa) yang merupakan limbah bahan pertambangan bersifat racun yang kumulatif. Artinya sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh senyawa merkuri diantaranya kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat dan terganggunya sistem syaraf. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Penggunaan pupuk secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Penggunaan pupuk secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam
Selain pupuk, pestisida juga dapat menimbulkan dampak terhadap ekosistem. Pencemaran pestisida terjadi karena adanya residu yang tertinggal di lingkungan fisik dan biotis di sekitar kita. Adanya residu bahan beracun di dalam tanah dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari organisme yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Bahkan, beberapa jenis pestisida seperti DDT dapat memusnahkan mikroorganisme yang sangat penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu. Tidak hanya tumbuhan, DDT juga ternyata dapat memberikan dampak pada hewan. DDT yang mencemari bahan makanan bagi bangsa Aves (unggas) ternyata dapat menyebabkan rapuhnya cangkang telur dan meningkatnya tingkat kematian anakan.
Penggunaan pestisida seperti DDT
Cara Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran Tanah
Pencemaran memang tidak bisa di hilangkan dari muka bumi ini, karena setiap aktivitas kita baik sengaja ataupun tidak sengaja, akan mencemari lingkungan yang ada disekitar kita. Namun pencemaran ini dapat di cegah, dan yang sudah tercemar dapat di kurangi. Untuk mengatasi pencemaran tanah antara lain dengan melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (ricycle), memisahkan sampah plastik dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus dan jangan membuang sampah sembarangan.
Kerajinan dari limbah plastik yang bernilai ekonomis
Upaya yang dapat kita lakukan untuk menangani tanah yang sudah tercemar adalah dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar disebut remediasi. Remediasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Remediasi in-situ (on-site) dan remediasi ex-situ (off-site). Remediasi in-situ adalah pembersihan di lokasi. Sedangkan remediasi ex-situ adalah pembersihan tanah yang dilakukan dengan cara menggali tanah yang tercemar, kemudian di bawa ke daerah yang aman. Selanjutnya tanah tersebut dibersihkan dari zat tercemar dengan cara disimpan di bak/tanki yang kedap lalu zat permbersih dipompakan ke bak/tanki tersebut. Setelah itu, zat pencemar dipompakan keluar dari bak kemudian diolah dengan instalasi pengolaah air limbah. Remediasi bertujuan untuk menghindari resiko yang diakibatkan dari kontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktifitas manusia
Unit pengelolaan tanah dan air limbah
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Contoh bakteri pemakan senyawa hidrokarbon digunakan untuk membersihkan tanah yang tercemar oleh minyak bumi. Tujuan dari bioremediasi adalah untuk memecah zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun seperti karbondioksida dan air. Bioremediasi tanah dilakukan dalam beberapa tahap. Berikut tahapan bioremediasi tanah.
Tahapan bioremediasi tanah.
(Sumber : Pencemaran Lingkungan (kemdikbud.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar