5 Agustus 2021

Jenis-Jenis Bahan Alat Penangkap Ikan

Bahan yang umum digunakan dalam pembuatan alat tangkap ikan meliputi bahan berupa tali atau serat yang sering disebut sebagai bahan tekstil. Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat tangkap ikan yang bukan berbentuk serat sering disebut sebagai bahan non serat atau non tekstil. 

Pada umumnya dalam pembuatan alat penangkap ikan kedua bahan tersebut selalu bersama-sama digunakan hanya besar kecilnya perbandingan penggunaan bahan tersebut tergantung dari jenis alat yang akan dibuat. Biasanya bahan tersebut saling melengkapi satu sama lainnya.

Bahan Serat

Bahan serat sering disebut sebagai bahan tekstil dalam pembuatan alat penangkap ikan. Bahan serat tersebar      dipasaran dengan berbagai merek dagang, tetapi tidak semua bahan serat ini efektif  untuk dipergunakan dalam pembuatan alat penangkap ikan. Bahan serat dilihat dari asalnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan serat yang berasal dari serat alami dan bahan serat yang terbuat dari serat buatan atau sintetis.

1. Serat Alami

Serat alami merupakan serat yang terbuat dari bahan yang berasal dari bahan alami yang tidak atau tanpa  melalui proses kimia atau transformasi.     Bahan serat ini dapat berasal dari bagian-bagian tumbuhan, hewan dan mineral. 

Serat alami ini memiliki sifat yang menyerap air dan rentan terhadap pembusukan. Sifat menyerap cairan dari       serat alami ini kurang disukai, namun dapat dimanfaatkan sebagai penyimpan bahan pengawet atau bahan anti karat  pada kawat baja.

Terhadap pembusukan serat alami ini      sangat rentan. Pembusukan terjadi akibat oleh aktivitas mikro organisme khususnya bakteri. Pembusukan terjadi pada proses dekomposisi bahan organik dimulai. Bahan organik yang mati akan  t e r u r a i m e n j a d i b a h a n - b a h a n penyusunnya yang merupakan media tumbuh yang baik bagi bakteri. Hal inilah  yang menyebabkan pembusukan pada  tali yang terbuat dari serat alami, yang                 akan mengakibatkan kerapuhan tali sehingga tali akan mudah putus.

a. Serat Nabati/Tumbuhan

Bagian-bagian tumbuhan yang biasanya dihasilkan bahan serat misalnya, bagian buah, biji, batang,  dan daun. Bahan serat yang berasal dari tumbuhan atau sering disebut sebagai vegetable fiber umumnya terdiri dari selulosa. Contoh serat yang tergolong dalam serat tumbuhan antara lain katun, linen,      yute, rami, kapuk, hemp, agave dan lain-lain. Serat alami dari tumbuhan biasanya didapatkan pada bagian biji, kulit, batang dan daun. 

1) Serat  yang berasal dari biji-bijian 

Serat yang berasal dari biji-bijian biasanya berasal dari pembungkus biji, contohnya pada kapas dan kapuk. Serat-serat pembungkus biji dijadikan  benang dengan cara dipintal. Serat-serat pembungkus biji  dipintal dalam ukuran kecil menjadi benang (yarn), kemudian dipintal untuk menjadi  strand.

Gambar Tanaman Kapas


Gambar Tanamam Kapuk

2) Serat yang berasal dari daun
Merupakan serat yang dikumpulkan  dari bagian daun dari tumbuhan. Tumbuhan yang serat daunnya dapat dimanfaatkan antara lain pandan, sisal dan agave.

Pohon Pandan

Pohon Sisal
Pohon Agave

3) Serat yang berasal dari batang / kulit batang

Merupakan serat yang diperoleh dari kulit luar dari batang tumbuhan. Serat dari bagian kulit luar dari batang tumbuhan ini dapat digunakan sebagai bahan yarn maupun kertas karena memiliki tensile strength yang tinggi (Ardidja 2010).Contoh serat dari kulit batang tumbuhan antara lain jute, kenaf, hemp, ramie, rattan, termasuk serat dari pohon pisang.


Pohon Jute

Pohon Rotan

4) Serat yang berasal dari buah
Serat ini merupakan serat yang berasal dari buah-buahan dari tumbuhan. Contoh serat yang berasal dari buah-buahan yaitu serabut kelapa. Serat yang berasal dari buah- buahan umumnya memiliki densitas yang tinggi dan mampu menahan gesekan mekanik   (Ardidja 2010).

Serabut Kelapa


        5) Serat yang berasal dari pohon
            Serat ini merupakan serat yang diperoleh dari kulit atau batang dari tumbuha n.            Tumbuha n ya ng umumnya dapat diambil serat dari kulit atau batangnya antara             lain bambu, jerami padi, jerami gandum, pohon pisang, pohon waru dan lain- lain.                 Penggunaan serat bambu masih banyak digunakan dalam penangkapan ikan,                     misalnya untuk pengikat rangkaian bagan tancap, sero, tali rumpon dan                                 perangkap ikan.

 b. Serat Hewani/ Berasal Dari Hewan

Serat hewani (animal fibre) sebagian besar terdiri dari protein, yang secara langsung dapat digunakan. Contoh serat yang berasal dari hewan antara lain sutra dan wool. Serat yang berasal dari hewan biasanya berasal dari bulu. Serat hewani diproses secara manual yakni dipintal dengan alat-alat konvensional untuk membentuk yarn, kemudian dipintal menjadi rope (tali).


1) Sutra

Sutra merupakan serat yang berasal dari protein alami dari hewan. Sutra diperoleh dari kepompong ulat sutera, serat sutra merupakan serat yang memiliki kekuatan putus yang tinggi di antara serat yang berasal dari hewan. Walaupun sangat kuat serat sutera ini tetapi merupakan bahan yang tergolong mahal untuk bahan alat penangkap ikan.


Serat Sutera


    2) Wool

Wool merupakan serat yang berasal dari bulu hewan, terutama biri-biri.



Wool


c. Serat berasal dari mineral

Serat mineral terbentuk secara alami, baik sebagai serat maupun bentukan dari mineral. Serat mineral menurut Supardi Ardidja ( 2010 ) , dapat dikategorikan sebagai berikut:

1)  Serat Asbestos

Merupakan serat mineral yang terbentuk secara alami, jenisnya adalah serpentine, amphiboles, crocidolite, tremolite, actinolite dan anthrophyllite.


2) Serat Keramik

Yang tergolong serat ini antara lain glass fibers, alluminium oxide, silicon carbide dan boron carbide.


3)  Serat logam/metal

Termasuk golongan serat logam adalah aluminium fibers.

 


(Sumber : Bahan Alat Penangkap Ikan, Ardidja)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Mencegah Polusi Minyak Di Laut (Annex I)

  Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal....